Bunda

Hari ini tanggal 22 Desember. semua orang memperingati hari ibu. Tapi tidak bagiku.....

Tidak ada yang istimewa dihari ini, entah sampai kapan. Tapi bukan berarti karena aku gak punya bunda. Aku punya banyak bunda, pertama bunda yang melahirkan aku, kedua bunda yang membesarkanku dan ketiga bunda yang melahirkan adik2ku. Aku sayang pada mereka semua, tidak merayakan "mother day" bukan berarti kita gak sayang pada bunda kita kan????

"Surga ada di telapak kaki ibu"..........

Apakah kata2 itu benar? mungkin memang benar, dan mungkin surga itu bukan diberikan padaku oleh bundaku, karena hubungan kami yang seakan hanya sebatas kewajiban ibu dan anak. kami berdua bagai orang asing yang tidak pernah punya ikatan bathin. aku ragu apakah benar aku menyayangi bunda seperti aku menyayangi ayahku. ayah yang selalu khawatir jika aku sedang tidak ada di rumah, ayah yang selalu mengajariku tentang kemandirian, ayah yang selalu memanjakanku, mengantarkan aku kemanapun aku ingin pergi, tidak peduli siang atau malam, panas maupun hujan.

Bunda yang melahirkan aku dan yang selama ini aku punya bukanlah bunda yang seperti ada di dalam dongeng, yang tidak bisa tidur ketika anaknya sakit, selalu rindu bila lama tidak bertemu, mengingat anaknya dimanapun dia berada, dan apapun itu........

Mungkin karena kami jarang bertemu perasaan kasih dan sayang itu hampir tidak pernah terasa. aku yang tidak pernah merasakan kerinduan ketika jauh, aku yang tidak pernah punya keinginan untuk menelponnya setiap hari, juga tidak ingin membelikan sesuatu ketika aku pergi keluar kota.

Aku adalah seorang anak yang jahat......... tapi bukan itu yang aku harapkan. air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. apa yang kita tanam itu yang kita petik. dan mungkin ada lagi istilah yang mungkin bisa mengisahkan antara aku dan bunda. bunda tidak pernah merasa khawatir padaku. bagaimana bisa merasakan kekhawatiran kalau apa yang aku lakukan saja bunda tidak pernah tau, dan mungkin tidak pernah ingin tau.

Bunda punya no HPku, setidaknya sms untuk mengetahui kabarku, tapi itu tidak dilakukannya. bahkan ketika kita sama2 pergi ke rumah saudara dan akhirnya aku terpaksa harus pulang sendiri karena urusan pekerjaan. hingga hampir sampai dirumah bunda belum juga telp aku. waktu itu aku berpikir bunda tidak sayang aku dan tidak peduli terhadapku. dan masih banyak kejadian yang membuatku kecewa.

Aku yang selalu menyayangi dan menghormati bunda selama bertahun-tahun meskipun kami tidak pernah bertemu, kini rasa itu mulai meragu.............

Bunda lebih sayang dan peduli sama adik2ku, dan tidak sekalipun sama aku. aku harap perasaan itu salah, tapi aku belum bisa membuktikannya. dan entah sampai kapan aku mendapat pembuktian itu. aku tidak ingin menjadi anak durhaka. dengan segala kebohongan dan memang aku akan cari kebenaran diantara kebohongan itu bahwa aku dan bunda adalah keluarga.