Wah bebek aja pinter diajarin matematika apalgi manusia.
Salah satu penyebab produksi telur bebek menurun adalah karena stress. Stress bisa disebabkan karena berbagai faktor diantaranya:
a. Pakan
b. Kandang
c. Cuaca
Kenapa pakan bisa membuat bebek jadi stress? Karena setiap pakan yang diberikan hari ini dan kemaren beda makanya bebek stress, yang kemaren aja belum bisa adaptasi sama perut udah diganti lagi. Mungkin kalo bebek bisa ngomong maka mereka jawabnya seperti itu. Aku sadar kalo aku gak bisa membuat takaran pakan yang sama antara kemaren, sekarang juga besok. Begitu juga dengan kandang. Tingkat kebersihan kandang dan kenyamanannya tidak bisa diukur dengan pasti. Keadaan yang tidak tentu inilah yang sering membuat bebek menjadi stress dan produksi menurun.
Bebek yang aku pelihara saat ini sedang mengalami stress berat karena mikirin uang SPP anaknya (hahahhahaha……..ya enggaklah). Hal ini terjadi karena aku yang gak siap bersakit-sakit dahulu dan mati kemudian (ini juga enggak). Maksudnya, aku sedang mengalami krisis semangat waktu tau produksi telur bebekku yang gak ada perubahan ke arah baik dan aku menjadi malas menjalankan niat memelihara bebek lagi. Kasian bebekku……….
Pada saat hal itu terjadi, aku mulai menghentikan memberikan konsentrat, berhenti membersihkan kandang, bahkan aku sudah tidak bangun pagi lagi dan memberikan pakan. Tugas itu diambil alih sama ibukku. Sampai tiga hari berlangsung tidak ada perubahan produksi bahkan semakin meningkat. Aku jadi tertarik lagi mendekati bebek baik itu (wah emang ada maunya). Aku belikan perangsang telur dan memberikan konsentrat lagi. Namun semua sudah terlambat. Begitu aku tambahkan perangsang telur, si bebek sudah tidak bertelur sama sekali. Sampai tiga hari berlalu keadaan masih tetap sama.
Hari keempat bebek mulai bertelur lagi satu butir. Hari kelima dua butir. Dan sekarang hari keenam tiga butir. Dasar bebekku ngajakin aku berhitung lagi. Ayo bebek kita hitung sama-sama ya…..mulai dari satu, dua, tiga, sepuluh, lima belas, tiga puluh, tiga puluh lima…………dst. Aku berharap bebekku bisa nerapain apa yang sudah aku ajarkan. Jadi besok harus bisa kasih telur sepuluh butir ya bebek. (^_^)
Tiap hari ibu marah-marah terus sama aku gara-gara bebek yang udah gak bertelur lagi. Aku disalah-salahin terus karena pernah berhenti kasih konsentrat hingga bikin bebek jadi stress begitu. Emang susah kalo musuh orang tua itu. Semua harus dilakukan secara serius dan sempurna. Mana bisa sih kan aku masih butuh belajar untuk menghadapi semuanya. Jatuh-bangun dalam usaha itu sudah biasa. Tinggal bagaimana aku bisa bangkit kembali. Udah jatuh gak bangun2 lagi malah ketiduran ya mati donk……..
Sekarang aku gak mau jadi majikan yang jahat lagi buat bebekku. Gak janji juga sih, tapi aku akan berusaha untuk menjaga kontinyuitas pakan dan kebersihan kandang untuk mengurangi tingkat stress pada bebek. Masalah cuaca ya aku gak bisa jamin kalo tiap hari gak hujan, aku kan bukan pawang hujan.
Aku itu sarjana peternakan, jurusan nutrisi ternak lagi, tapi masalah pakan dan menghambat laju stress pada ternak karena masalah pakan kok aku gak bisa. Ternyata sekolah itu bukan jaminan seseorang bisa sukses dan lancar dalam usahanya. Belajar di universitas kehidupan itu memang sangat penting dan dijamin kalo lulus bisa sukses (itu katanya bang jay dalam bukunya yang berjudul “monyet aja bisa cari duit). Dari situ aku jadi terinspirasi untuk memulai berwirausaha dan aku yakin akan sukses di usiaku yang belum dibilang tua. Amien……
Dimulai dari bebek (belum bisa dikatakan berhasil, tapi juga gak bisa dikatakan gagal kan?), dilanjutkan dengan usaha lain (tapi bukan berarti memulai kegagalan baru). Aku yakin kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Gak mau kan kalo ketundanya lama2…….
Makanya harus tetap SEMANGAAATTTTT……!!!!!!
Jumat, 14 Januari 2011 |
0
komentar
0 komentar:
Posting Komentar