Rabu, 16 Februari 2011 |
0
komentar
26 september lalu aku dan teman2 kantor mendapat perjalanan ke kota Semarang dalam rangka menghadiri acara pernikahan teman kerja kami. Jadwal perjalanan ditentukan pukul 9 malam dengan tujuan bisa sampai di semarang pagi hari dan bisa jalan2 ke pantai parang tritis dulu. Awal dari perjalanan kami sangat menyenangkan karena jarang2 bisa mendapatkan perjalanan bareng teman2, ke Semarang lagi, kota yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya.
Satu jam sampai kita dijalan berliku, dengan kondisi tikungan tajam. Begitu mobil meliuk2 oleh kondisi jalanan waktu itu perutku sudah mulai terasa aneh. Tiba diujung jalan berbelok aku sudah tidak tahan lagi, perutku terasa mual sekali dan akhirnya aku terpaksa harus muntah,hhhuuuueeeekkkkk………………..
Sekali aku muntah perut sudah terasa lumayan, ya ampun ternyata teman sebelahku yang duduk sebangku dengaku juga muntah tapi parah banget, sepanjang perjalanan malang-semarang sampai muntah 3x. ya ampun kasian,kasian,kasian……………
Tiba dikota kediri…
Kami mampir ke simpang lima sekedar untuk beristirahat dan foto2 (bagi yang narsis, tapi kayaknya semua pada narsis aja tuh). Sudah puas berada di simpang lima, kami bermaksud melanjutkan perjalanan lagi, tapi ternyata kami salah ambil jalan. Pintu keluar yang kami ambil ternyata bukan menuju ke arah kota kediri, melainkan menuju ke arah gunung kelud. Pada mulanya kami tenang2 saja karena belum menyadari kesalahan itu, setelah kondisi jalan yang mulai sepi dan mendapati belokan lagi kami curiga dan berhasil menemukan tulisan “Gunung Kelud”, hiks….hiks……
Setelah bertanya2 ke kantor polisi terdekat kami menemukan arah keluar dari kota kediri. Sampai di kota madiun kami berhenti untuk mengisi perut (niatnya sih Cuma buang air kecil saja) karena aku dan teman sebangkuku habis muntahin isi perut kami jadi harus diisi dulu biar ada yang dimuntahin lagi nanti,hehehehhehe………..
Setelah hampir keluar kota madiun kami salah milih jalan lagi, diperempatan kota madiun seharusnya ambil jalan ke kanan menuju kota ngawi, ternyata kami mengambil arah kiri dan menuju kota pacitan. Seisi mobil dalam kondisi tertidur pulas karena selain capek, ngantuk dan juga kekenyangan jadi sopirnya rada gondok gitu jadi ambil jalan seenaknya.
Setelah sampai dihutan2 lebat kami semua dibangunin, ya ampun suasana saat itu horor banget, ada SPBU tidak terpakai,tapi ada kamar mandinya kami berhenti buang air kecil lagi disitu, ternyata didepan SPBU itu ada makam,hhiiiiii……..syerem!
Akhirnya kami temukan papan yang bertuliskan “70 km Kota Pacitan”,hhhheeeehhhhhhh……………..balik lagi yuk!!!!!
Balik lagi ke kota Ponorogo untuk mencari jalan menuju kota semarang. Ke kantor polisi lagi (maklum sudah tengah malam tidak ada orang berkeliaran lagi). Aku sudah mengalami capek dan penat yang akut berada dalam perjalanan yang selalu nyasar itu. Perjalan membawa kami menuju kota semarang melewati jalur lintas selatan melalui kota wonogiri. Karena jalannya bergunung2 dan lumayan berbelok2, teman sebangkuku yang tadinya muntah bareng aku ternyata muntah2 lagi. Ya ampun sudah tidak ada plastic lagi buat tempat sampah, terpaksa deh plastic tempat kue yang besar2 itu dipake dia. Kasian dia sampek lemes gitu.
Alhasil nyampek kota semarang bukannya pagi tapi tengah hari, untung gak ketinggalan acara resepsinya. Dan pulangnya kami mampir ke rumah saudaraku dan dikasih peta agar digunakan sebagai petunjuk dalam perjalanan pulang sehingga kami gak nyasar lagi karena kami melewati jalur pantura yang nyaman dan terkendali.
Ya saran aja buat pemerintah kota kediri dan madiun, minta tolong donk pak dikasih tulisan tu jalan. Udah banyak perempatan dan pertigaan tapi ga ada tulisannya kemana arah dari jalan itu, jadinya kan kita pada nyasar2 gak jelas.
READ MORE - Mengenang Saat2 Perjalanan Menuju Kota Semarang
Satu jam sampai kita dijalan berliku, dengan kondisi tikungan tajam. Begitu mobil meliuk2 oleh kondisi jalanan waktu itu perutku sudah mulai terasa aneh. Tiba diujung jalan berbelok aku sudah tidak tahan lagi, perutku terasa mual sekali dan akhirnya aku terpaksa harus muntah,hhhuuuueeeekkkkk………………..
Sekali aku muntah perut sudah terasa lumayan, ya ampun ternyata teman sebelahku yang duduk sebangku dengaku juga muntah tapi parah banget, sepanjang perjalanan malang-semarang sampai muntah 3x. ya ampun kasian,kasian,kasian……………
Tiba dikota kediri…
Kami mampir ke simpang lima sekedar untuk beristirahat dan foto2 (bagi yang narsis, tapi kayaknya semua pada narsis aja tuh). Sudah puas berada di simpang lima, kami bermaksud melanjutkan perjalanan lagi, tapi ternyata kami salah ambil jalan. Pintu keluar yang kami ambil ternyata bukan menuju ke arah kota kediri, melainkan menuju ke arah gunung kelud. Pada mulanya kami tenang2 saja karena belum menyadari kesalahan itu, setelah kondisi jalan yang mulai sepi dan mendapati belokan lagi kami curiga dan berhasil menemukan tulisan “Gunung Kelud”, hiks….hiks……
Setelah bertanya2 ke kantor polisi terdekat kami menemukan arah keluar dari kota kediri. Sampai di kota madiun kami berhenti untuk mengisi perut (niatnya sih Cuma buang air kecil saja) karena aku dan teman sebangkuku habis muntahin isi perut kami jadi harus diisi dulu biar ada yang dimuntahin lagi nanti,hehehehhehe………..
Setelah hampir keluar kota madiun kami salah milih jalan lagi, diperempatan kota madiun seharusnya ambil jalan ke kanan menuju kota ngawi, ternyata kami mengambil arah kiri dan menuju kota pacitan. Seisi mobil dalam kondisi tertidur pulas karena selain capek, ngantuk dan juga kekenyangan jadi sopirnya rada gondok gitu jadi ambil jalan seenaknya.
Setelah sampai dihutan2 lebat kami semua dibangunin, ya ampun suasana saat itu horor banget, ada SPBU tidak terpakai,tapi ada kamar mandinya kami berhenti buang air kecil lagi disitu, ternyata didepan SPBU itu ada makam,hhiiiiii……..syerem!
Akhirnya kami temukan papan yang bertuliskan “70 km Kota Pacitan”,hhhheeeehhhhhhh……………..balik lagi yuk!!!!!
Balik lagi ke kota Ponorogo untuk mencari jalan menuju kota semarang. Ke kantor polisi lagi (maklum sudah tengah malam tidak ada orang berkeliaran lagi). Aku sudah mengalami capek dan penat yang akut berada dalam perjalanan yang selalu nyasar itu. Perjalan membawa kami menuju kota semarang melewati jalur lintas selatan melalui kota wonogiri. Karena jalannya bergunung2 dan lumayan berbelok2, teman sebangkuku yang tadinya muntah bareng aku ternyata muntah2 lagi. Ya ampun sudah tidak ada plastic lagi buat tempat sampah, terpaksa deh plastic tempat kue yang besar2 itu dipake dia. Kasian dia sampek lemes gitu.
Alhasil nyampek kota semarang bukannya pagi tapi tengah hari, untung gak ketinggalan acara resepsinya. Dan pulangnya kami mampir ke rumah saudaraku dan dikasih peta agar digunakan sebagai petunjuk dalam perjalanan pulang sehingga kami gak nyasar lagi karena kami melewati jalur pantura yang nyaman dan terkendali.
Ya saran aja buat pemerintah kota kediri dan madiun, minta tolong donk pak dikasih tulisan tu jalan. Udah banyak perempatan dan pertigaan tapi ga ada tulisannya kemana arah dari jalan itu, jadinya kan kita pada nyasar2 gak jelas.